Rabu, 06 Maret 2013

Second Moment In The Other World

cast :: 
-Octav
-Rudiie
-Raditya
-Rasti
-Arvina
-Intan kembar (demek dan tanul)
-kai


Genre :: everythings


'kring.kring' jam weker pun berbunyi tepat pada waktu yang telah aku set. Ahh, geramku. Dengan keadaan mata masih menutup ku jalankan tanganku ke arah jam weker yang berbunyi di atas meja kecil samping tempat tidurku, lalu kumatikan.

"masih jam 6.. Ahh" kulirik jam weker dengan mata tertutup satu.

Dengan kantuk yang masih terasa, kupaksakan diri beranjak menuju kamar mandi. Jalan masih sempoyongan, mata masih belum di ajak bekerjasama. Alhasil, 'Brakkkk' TEPAT! Tepat membuat hidungku merah karna menabrak pinggiran pintu kamar mandi. Aduh, gumamku.

***

"12-12-12?" heranku seketika melihat kalender.
Kulangkahkan kaki menuju meja makan yang tlah ku sediakan sebelumnya. hanya kuteguk habis susu putih dan menyambar roti tawar yang telah di lapisi selai keju.

inilah kehidupanku, sendiri. Yang berharap mendapatkan kasih sayang lebih disaat dibutuhkan, namun kejadian itu tlah merenggut orang yang aku sayangi.

siapa si yang tak ingin merasakan kebahagiaan seperti anak-anak lain? Merasakan kehangatan, kasih sayang.. Huh.. Aku merindukan semua, pikirku.

oh iya, kenalkan.. Aku Octav, lebih tepatnya Octav Daphine , yang mewarisi darah murni terakhir dari keluargaku.

"jam set. 7? Oh God, pasti terlambat lagi.." pikirku seketika mengambil kunci mobil dan mulai beranjak pergi.

***

'tutt.tutt' tanda kereta api menuju Wizard Of Hogwarts University akan berangkat, bergegas ku ambil barang-barangku di bagasi belakang dan mulai menuju Peron 9 3/4.

ku lempar pandangan kesekitar, kucari teman-temanku yang sedari tadi menungguku.
"hai!" teriak ku sambil melambaikan tangan dan menuju kearah mereka.
"lama amat. Jam berapa ini.. Hampir aja kau tertinggal.." cetus Arvina.
"yee maaf.." sambungku.
"eh, hidung mu kenapa?" jelas si kembar Intan.
Sontak semua pandangan terarah padaku. Ah, ada-ada aja si pake acara kebentur segala tadi pagi, pikirku.
"hahaha biasa mah it, ntan!" canda Rudiie.
"udah-udah sana kita masuk, nanti kita ketinggalan kereta.." potongku mengalihkan pembicaraan.

canda tawa pun mengisi setiap detik perjalanan menuju Wizard Of Hogwart University. Inilah yang kurindukan, teman-temanku, keluarga keduaku. Disinilah ceritaku berawal.

"Dorr!!" kaget Raditya saat ku arahkan pandangan kosong ke arah jendela.
Hanya kutolehkan wajahku, seketika ku palingkan lagi ke arah jendela.
"kenapa si? Murung amat?" canda Raditya bak layaknya Raditya Dhika yang melancarkan Stand Up Comedy nya di panggung.
"ssttt" tanda Arvina, bersamaan dengan menggelengnya kepala Arvina.
Seketika Raditya mengerti apa maksud dari tanda itu.

kuputar-putar wand yang ada di tangan kananku, dalam kekosongan pandangan jauh keluar jendela. Apa yang aku pikirkan? Oh God, kejadian yang sama terjadi lagi. Tanggal ini, adalah Tanggal dimana aku terlahir. Disaat itulah kejadian itu menimpa keluarga ku. Penyerangan oleh Death Eaters disaat kelahiranku dan membunuh banyak korban.

"tav, ikut gue bentar.." bujuk Kai dilanjut oleh Rudiie.
Aku terheran, apa yang terjadi? Kuarahkan pandangan ke arah Arvina, kadang ke Rasti, kadang ke Raditya dan kadang ke si kembar Intan. Tapi mereka hanya tersenyum.

gelap, itulah yang aku rasakan saat benda menutupi mataku.
Mau dibawa kemana nih? Pikirku dalam hati.

"apaan si?" heranku kepada mereka, tapi tak ada jawaban. Seperti layaknya di tinggal di suatu tempat luas dan sepi.

ku gerakkan tanganku kearah ikatan penutup yang menutupi mataku. Perlahan ku buka ikatan dan membuka mata.
"SURPRISE!!" teriak semua teman-temanku, baik dari Asrama lain, dan Ravenclaw sendiri tentunya.

seketika gerbong kereta dipenuhi petasan dimana-mana, kembang api, tulisan dekorasi 'Happy Birthday, Octav!' , Kue Tart berlilin angka 17tg, dan masih banyak lagi.

Hari ini, Ditempat ini. Umurku bertambah 1th menjadi 17th.

tapi, semua ini serasa tak lengkap..

***

tahun ini adalah tahun terakhir dimana aku berada di Sekolah ini. Serasa baru kemarin mendaftar, dan di shorting. Haha hidup memang singkat.

"belum tidur aja, tav?" ujar Raditya yang entah dari kapan tiba-tiba sudah ada di sampingku.
"belum lah.. Kalau aku udah tidur ya ga mungkin aku ada disini. Haha aneh-aneh aja.." candaku.
"sapa tau aja, tav.." ledek Raditya seketika berlari pergi.
"sapa tau apa? Lu kira gue apa? Haha awas lu ye" candaku dengan melempar bantal yang ada di sofa ruang rekreasi Ravenclaw, namun luput.

bosan, pikirku. Ku beranjak dari tempat duduk ku. Dan menuju keluar Asrama.
"hey mau kemana sudah selarut ini?" cegah Rudiie dengan heran.
"mau cari angin." jawabku singkat tanpa menoleh kearahnya sedikitpun.
"ayo temani gue.." sambungku lagi.
"eh.. Tunggu ! Ikut dong.." pinta Raditya, tanpa persetujuan ku pun si Raditya -bukan- Dhika ini nylonong dari belakang. Biasalah..

malam ini, dingin merasuk sampai paru-paru. Gila memang, jam 2 dini hari pergi keluar Asrama. Ga takut kena Detensi apa? Hahaha~

"mau kemana neh?" tanya Rudiie dengan heran.
"dingin, tav.." gerutu Raditya sedari tadi.
Hanya diam yang ku berikan pada mereka. Tak tahu harus apa.

***

aduh, lupa.. Ada kelas Herbo. Kulangkahkan kaki dengan cepat kearah Kelas.
"maaf, proff.. Aku terlambat.." jelasku tanpa ada sautan satupun dari P. Nuvha.
"kamu si.." bisik Arvina.
"maaf." jelasku lagi setelahnya mendengarkan penjelasan P. Nuvha.

1jam akhirnya selesai, dengan bergegas ku berlari ke arah Great Hall, katanya si akan ada Lomba House Cup bulan ini.

kami yang senior lebih memilih membimbing para new wizz agar mengikuti Beberapa Tunament. Ada Quidditch, Charm, Yel-yel, Fast Broom dll..

hari-hari sebelum hari H, kami tlah mempersiapkan yang terbaik buat House Cup.

***

"apapun hasilnya nanti. Kita terima.." jelar Rasti.

yah.. Inilah saat-saat yang di tunggu, menunggu pemenang House Cup bulan ini.

"siapa ya yang menang? Wawawawaw :3" tanya Raditya.
"ssttt" jelasku dengan mendengarkan pengumuman yang akan di bacakan.
"SLYTHERIN! Selamat buat pemenang, yang belum beruntung tetap semangat!" jelas P. Rowena.
"never mind , guys!" tenangku.

***

"ga terasa ya, kita sebentar lagi akan lulus.. Aku pasti akan merindukan kalian.." jelasku memecah keramaian didalam pesta House Cup bulan ini di Asrama.
"hey, kita bisa kirim surat kan! Asal jangan pernah lupakan kita!" jawab Rudiie.
"iya benar kata Rudiie, selama kenangan kita tersimpan didalam hati.. Kenangan itu akan tetap hidup. Seperti halnya kehidupan ini, akan terus berjalan kearah dimana kita akan menentukan" sambung Rasti.
"iya.. Kita habiskan! Pesta!" ucapku setelah itu kami pun melanjutkan pesta, ku peluk satu-satu keluarga keduaku.
Rasti, Arvina, Kai, Raditya, Yana, Rudiie, Intan kembar, Dsb..

singkat kata, sudah hampir habis tahun terakhir aku disini. Banyak yang tlah terlewati. Dari suka, duka, canda tawa yang mengisi keseharianku di Wizard Of Hogwart University.

masa-masa dimana kita Suka bersama di Sekolah ini maupun di dalam Asrama, suka saat usaha yang dikerjakan dengan giat dan keras tak sia-sia namun berbuah hasil.

terkadang Duka terasa, disaat hal yang tak di harapkan terjadi.
Canda Tawa pun juga tak kalah, disaat kehampaan salah satu dari kami entah dari Luar Asrama maupun Dalam, saling mengisi satu sama lain.

dari sekolah ini juga, aku belajar arti Kebersamaan disaat salah satu dari kami terjatuh, kami yang lain membantu. Aku juga belajar dari kekeluargaan yang saling mengikat, dan kerjasama antar Asrama walau terkadang berakhir keributan. Namun itulah kami, berawal dari sekolah ini ;)
WIZARD OF HOGWART UNIVERSITY. Aku juga belajar memahami setiap karakter dari para murid. Banyak perbedaan, namun kami tetap satu.


hal itulah yang akan terus berada dalam diri ini, hati ini. Selamanya akan hidup.

kami, Gryffindor, Slytherin, Hufflepuff, dan Ravenclaw bukan apa-apa tanpa adanya sekolah ini, Wizard Of Hogwart University.

"Hidup tak selamanya di atas, terkadang kehidupan berada di bawah.. Namun, hadapi hidup sekuat Singa, sebijak Musang, setinggi Elang mencapai mimpi. Dan berkelok-kelok seperti Ular menghindari terjalan hidup.."

by : Octav Daphine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar