Subtittle : Earlier this year, it's time we got
Cast : Crystal Warrington,Erg Riddle,Vye Warrington,Proff Nazfa Mcgonagall
Pairing : Crystal Warrington,Erg Riddle
Disclaimer : Semua milik mereka,Author hanya meminjam nama saja dan mengembangkan cerita.Semua jalur hidup ditentukan oleh sang Author.
Setting : Wizard Of Hogwarts University
Lenght : Oneshoot
Genre :Roman,Love and Friendship.
Warning : OOT,Miss Typo,kacau parahnya minta ampun u,u,
a/n : Funfictku yang ke lima,hmm udah lama gak bikin funfict kan?maaf kalo agak berantakan soalnya bikinnya juga kan mikir apalagi sempet terbengkalai akibat sakit dan tugas yang menumpuk de el el.
You dont like about magic ??! Dont read this !!
===================ooOoo====================
“Huhh ! Aku capek sekali,bisakah kau memperlambat sedikit jalanmu,Erg?”,kataku sambil membasuh peluh yang bercucuran di dahiku.
“Kau kira ini sudah jam berapa? Kita harus menghadap Proff.Nafza Mcgonagall untuk menjalani detensi kita”,bentaknya .Kami berdua memang akan menghadap Proff Nazfa untuk menjalani detensi,karena kami berdua terlambat untuk berpatroli malam di sekitar asrama.
“Las naranjas podredumbre sin piel”,ucapku mengatakan kata kunci untuk masuk ke dalam ruangan Proff Nazfa.Setelah pintu terbuka,kami berdua segera memasuki ruangan tersebut.Nuansa kuning hangat yang terpancar dari ruangan Proff Nazfa,yang juga menjabat sebagai Kepala Asrama Hufflepuff.Terpajang disana-sini lukisan kastil WHU yang menjulang di atas bukit hijau,dikelilingi oleh danau.
“Duduklah . . !”,Proff Nazfa mempersilahkan kami berdua untuk duduk dihadapannya.
“Maaf,ini semua salah saya”,ucap Erg tak ditanya oleh Proff Nazfa.Proff Nazfa hanya memandangi kami berdua.
“Kalian ini Ketua Murid ! Seharusnya kalian ingat tanggung jawab kalian”,katanya lagi sambil menghela nafas panjang.Aku hanya terdiam,sementara itu kulihat Proff Nazfa mengambil perkamennya dan menuliskan sebuah kalimat.
“Pergilah ke ruang piala,bersihkan semua piala yang berada disana dan jangan lupa untuk tidak terlambat kedua kalinya mejalankan patroli malam ini jika kalian tidak ingin terkena detensi lagi,jelas !! Silahkan kalian berdua pergi”,Proff Nazfa menyuruh kami berdua untuk keluar ruangannya.
“Lihatkan? Betapa menakutkannya Proff Nazfa? Apa lagi jika ia bertransfigurasi menjadi lebah? Bah . . ! ia pasti akan menyengat kita”,ucap Erg sambil tertawa.
“Ssttt,berhati-hatilah siapa tahu dia ada disini !”,aku memperingatkan dia sambil terus menggandeng tangannya agar cepat sampai ruang piala yang terletak jauh dari ruang Proff Nazfa.Sampilah kami berdua di depan ruang piala yang terkesan mengerikan,dengan disana-sini sarang laba-laba.Oh tidak ! Aku benci laba-laba,menyingkirlah dariku,gumamku pelan.
Erg membuka pintu tersebut dengan sedikit kesulitan,aku membantunya dengan sekali sentakan saja dan terbukalah pintu tersebut.Sekarang di hadapan kami,terlihat sederet piala yang berjejalan dipajang di dalam lemari kaca.Aku tertarik dengan sebuah piala,aku mendekatinya dan membaca tulisan yang berada disana,”Winner of Quidditch Match is Slytherin”,begitulah tulisan emas yang terukir di piala itu dan aku harus memicingkan mataku untuk melihat nama yang terukir di piala itu,”Ade Malfoy—Slytherin Seeker—“,aku menggeret Erg untuk menunjukan piala tersebut.
“Wow ! ini piala Quidditch Match 3 tahun lalu dan aku mengenal siapa itu Ade Malfoy”,katanya sambil tak berkedip memandang piala tersebut.
“Kau. . kau mengenalnya?”
“Ya jelas aku mengenalnya,Dia seeker terhebat yang pernah dimiliki Slytherin”,ucapnya.
“Lalu? Dimana Dia sekarang?”
“Dia? Tentu saja sudah lulus”
Aku hanya mengangguk tanda mengerti,dan membayangkan betapa hebatnya Slytherin pada masa itu,dibuktikannya dengan berjejernya piala-piala Qudditch dengan atas nama Slytherin.
“Dan kita harus menambahnya lagi untuk dipajang disini”,Erg mengedipkan matanya padaku dan kembali meneruskan pekerjaannya.Kami berdua harus bolak-balik membersihkan piala-piala tersebut sampai mengkilap.Uhh benar-benar membosankan,gerutuku dalam hati.Kedua tongkat kami disimpan oleh Proff Nazfa agar kami tidak memakai sihir untuk membersihkan ini semua.
Satu jam berlalu dengan begitu cepat,itu artinya masa detensi aku dan dia sudah selesai,bahkan aku tak peduli sudah berapa banyak piala yang kami bersihkan.Aku segera berdiri untuk membersihkan jubahku dan berjalan menuju pintu keluar.
“Kau masih mau tetap disini dan mendapatkan detensi untuk kedua kalinya?”,aku berbicara keras kepadanya.Dia melirikku,dan berjalan kearahku.
“Ya ! Jika ini aku lakukan denganmu”,dia menjawab sambil menutup pintu ruangan piala.Berjalan di depanku,dan meninggalkan aku tertinggal sendiri di belakang sungguh mengganggu saja ! Dia pikir aku tidak takut berjalan sendiri di lorong yang gelap dan menakutkan.Dia berbelok ke arah ruangan Proff Nazfa dengan masih tidak sadar bahwa ia meninggalkan aku di belakangnya.Aku melihat bahwa Proff Nazfa sudah berdiri di depan pintu ruangannya,dan tersenyum puas ke arah kami.Tanpa banyak bicara dia segera mengembalikan tongkat sihir kami dan berlalu pergi tanapa mengucap satu patahpun kepada kami,setidaknya ucapan terima kasih,gumamku dalam hati.
^_^ Common Room Slytherin ^_^
Rasanya baru kemarin kami berlatih Quidditch,dan esok hari kami akan menghadapi pertandingan melawan Gryffindor di hari pertama.Sungguh lawan yang tangguh untuk kami,tapi kami optimis karena kami yakin kami menang.Anak-anak Slytherin semakin disibukan dengan tugas-tugas yang menumpuk,sementara mereka harus membagi waktu untuk berlatih Quidditch dengan keras mengingat ini memperebutkan piala Quidditch,permainan sihir yang paling banyak diminati oleh penyihir.Ditambah dengan kesibukanku dan Erg sebagai Ketua Murid yang harus memantau keadaan WHU setiap saat,bahkan kami berdua merelakan jam makan siang kami demi tugas ini.
“Uhh,kesal sekali ! Aku ingin cepat-cepat masa jabatanku berakhir tapi harus menunggu akhir tahun,aku bisa gila jika seperti ini terus”,umpatku sambil memukuli bantal dikamarku.
“Siapa suruh kau mencalonkan diri ? Sudah kubilang,kau tak usah aneh-aneh cukup sepertiku yang berjam-jam di perpustakaan”,Vye menggodaku sambil mengacak-acak rambutku.
“Eh ? Bukankah dulu kau mendukungku mati-matian?”,aku berbalik memelototi Vye.
“Ahh itu dulu,ini sekarang”,kata Vye sambil tertawa melihat mukaku yang bersungut-sungut.
“Devi mana ?”
“Biasa,di sofa dengan Qdo”
“Ohh,kapan kau punya pacar Vye?”
“Aku ?”
“Ya Vye”
“Kau sendiri? Jangan tanyakan itu,kalau kau sendiri tak punya pacar”,Vye menjambak rambutku dan memukuliku dengan bantal.Aku hanya tertawa melihat tingkahnya,dan berbalik membalas pukulannya dengan guling.Terjadilah perang bantal di kamar kami selama setengah jam.
“Sudah. . sudah! Hentikan !!”,teriakku.
“Eh sudah malam,saatnya tidur ! Besok kita kan membutuhkan tenaga banyak untuk pertandingan Quidditch”,ucap Vye sambil memakaikan selimut padaku.
“Good Night Vye”,ucapku sambil memiringkan tubuhku dan terlelap tidur.
==== Chapter Two Finish ====
Tidak ada komentar:
Posting Komentar