1. Sebuah robot mini berbentuk mirip kecoa nampaknya
menjadi tren tersendiri saat ini. Hal ini terbukti dengan kemunculan
beberapa robot mirip kecoa. Sebelumnya, Anda tentu masih ingat dengan
robot bernama Roachbot. Kini, ada lagi produk serupa bernama
VelociRoACH.

Robot ini memiliki bentuk yang mungil. Dengan panjang 10 centimeter, robot ini mempunyai kemampuan lari yang cukup cepat. Kecepatannya yang mampu mencapai 2.7 meter perdetik, membuat robot ini sebagai salah satu yang tercepat untuk robot seukurannya. Bahkan dibandingkan dengan kecoa asli, robot ini pun memiliki kemampuan lari lebih cepat.
Kunci dari kecepatan robot ini terletak pada enam kaki berbentu
seperti huruf C yang mampu berputar dengan cepat. Bahkan kaki robot ini
mampu menghentakkan kakinya ke tanah sebanyak 15 kali per detik.
Meskipun cepat, robot ini juga memiliki kemampuan untuk
mempertahankan stabilitas. Kaki robot ini diprogram sehingga terdapat
tiga kaki yang akan menjejak ke tanah secara bersamaan. Selain itu,
kalau robot ini mempunyai halangan di depannya, robot ini akan
menggunakan kepalanya untuk menyingkirkan halangan tersebut.
Robot ini pun memiliki ukuran yang sangat ringan, yakni 30 gram.
Meskipun begitu, robot ini mampu membawa beban hingga empat kali ukuran
aslinya, yakni 120 gram. Lalu, kenapa robot ini didesain mirip dengan
kecoa? Alasannya ternyata sederhana. Para pencipta robot ini mengatakan
bahwa serangga merupakan miniatur yang sempurna untuk sebuah robot
berkaki.
sumber : http://www.beritateknologi.com/velociroach-robot-ala-kecoa-dengan-kemampuan-berlari-tercepat-di-dunia-untuk-robot-mini/
2.
sumber : http://www.beritateknologi.com/velociroach-robot-ala-kecoa-dengan-kemampuan-berlari-tercepat-di-dunia-untuk-robot-mini/
2.
Layaknya ini bukan sebuah tipuan atau
adegan dalam film, tapi ini memang benar-benar ada. Dengan sebuah alat
yang membaca gelombang pikiran, seorang wanita lumpuh mampu
menggerakkan lengan robotik hanya dengan berpikir saja. Ditunjukkan
pada sebuah video, dengan bantuan alat tersebut wanita ini
memerintahkan lengan robotik untuk memberinya minuman cokelat dan
membantunya memindahkan barang sehari-hari di mana lengan robot ini
dikontrol lewat pikiran!

Bagi Jan Scheuermann, wanita 53 tahun
asal Pittsburgh ini, lengan robot ini sudah seperti lengannya sendiri.
Dia didiagnosa mengalami gangguan otak degeneratif sejak 13 tahun yang
lalu sehingga organ tubuh leher dan ke bawahnya lumpuh total.
“Ini sangat keren,” ujar Scheuermann
selama konferensi pers. “Aku memindahkan barang-barang. Aku tidak dapat
bergerak selama sekitar 10 tahun belakangan…Ini bukan masalah berpikir
ke arah mana tapi cukup berpikir ‘Saya ingin melakukannya’.”
Dia menunjukkan lengan robotik itu
memberinya makan keju dan cokelat panas, serta memindahkan serangkaian
objek benda dalam sebuah tes yang dirancang untuk memulihkan korban
stroke, dan dia juga mampu melakukannya secepat orang yang sehat pada
umumnya.

Para ahli menyebutnya sebagai langkah
maju yang luar biasa dimana lengan robotik ini mampu dikendalikan
langsung oleh otak. Sistem lainnya telah memungkinan pasien lumpuh
untuk mengetik atau menulis sebuah surat dengan car a melalui kendali
pikiran. Pengembang dan ilmuan memprediksi teknologi ini pada akhirnya
dapat digunakan untuk memotong kerusakan saraf dan membangkitkan
kembali otot yang lumpuh.
Sementara itu, dikabarkan pula bahwa
sistem serupa juga dikembangkan oleh para peneliti AS yang mana sedang
berupaya agar robot ‘exoskeletons’ ini dapat membantu orang lumpuh agar
bisa berjalan.
“Ini memberikan harapan baru,” kata
Michael Boninger, salah seorang yang bekerja pada penelitian tersebut,
“Pada hari pertama kami membantunya menggerakkan lengan robotik, ada
senyum sukacita yang luar biasa saat itu. Dia bisa berpikir untuk
menggerakkan tangannya dan akhirnya terjadi.”

Sebuah teknologi menarik yang nantinya
akan memberikan harapan jangka panjang untuk orang-orang yang mengalami
kelumpuhan, semoga saja nantinya teknologi ini bisa menyebar hingga ke
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar